BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Dalam dunia pertanian
tidak lepas dari pemupukan. Pemupukan tersebut bertujuan untuk menyumbangkan
atau menambah unsur hara kedalam tanah dan
untuk memberikan unsur hara bagi
tumbuhan agar dapat berkembang dengan optimal.
Dalam dunia era
sekarang ini kebanyakan masyarakat menggunakan pupuk non-organik dimana pupuk
ini selain murah dan mudah di aplikasikan serta lebih cepat di serap oleh
tanaman namun dampak pupuk non-organik
ini merusak lingkungan terutama tanah
apabila di gunakan terus menerus.
Adapun peraturan
pemerintah yanng mengajak masyarakat menuju ke pertanian organik, salah satunya
dengan menggunakan pupuk organik. Ada banyak jenis pupuk yang telah banyak di kenal masyarakat, yang
di gunakan seperti pupuk hijau,
kandang,kompos, dll. Selain pupuk tersebut masih banyak jenis pupuk yang masih
fasih bagi masyarakat contohnya pupuk kascing. Komposisi kascing juga meliputi
berbagai zat-zat yang esensial bagi tanaman. Zat ini dibutuhkan dalam jumlah
yang sangat kecil tetapi bila tidak tersedia dapat mengganggu
perkembangan/produksi. Dalam penggunaan pupuk kimia, kebutuhan unsur esensial
biasanya dipenuhi melalui aplikasi khusus. Kascing menyediakan nutrisi bagi
tanaman dalam waktu yang relatif lebih lama karena nutrisi dilepas secara
berangsur oleh mikroba atau bakteri yang terkandung di dalamnya.Kascing atau
vermicompost adalah kotoran cacing tanah. Kascing mengandung unsur hara yang
lengkap, baik unsur makro dan mikro yang berguna bagi pertumbuhan tanaman. Komposisi
kimia kascing Eisenia foetida meliputi nitrogen (N)0,63%, fosfor (P) 0,35%,
kalium (K) 0,20%, kalsium (Ca) 0,23%, magnesium (Mg) 0,26%, natrium (Na) 0,07%,
tembaga (Cu) 17,58%, seng (Zn) 0,007%, manganium (Mn) 0,003%, besi (Fe) 0,79%,
boron (B) 0,21%, molibdenum (Mo) 14,48%, KTK 35,80 meg/100mg, kapasitas
menyimpan air 41,23%, dan asam humus 13,88%.
Unsur-unsur kimia
tersebut siap diserap tanaman dan sangat berguna bagi pertumbuhan dan
produksinya. Disamping itu kascing mengandung mikroba dan hormon perangsang
pertumbuhan tanaman. Jumlah mikroba yang banyak dan aktivitasnya yang tinggi
bisa mempercepat pelepasan unsur-unsur hara dari kotoran cacing menjadi bentuk
yang tersedia bagi tanaman.
Melalui praktikum ini
setidaknya memberikan informasi tentang
jenis pupuk organik dan cara pembuatannya.
B.
METODOLOGI
Menurut
penelitian dan percobaan sebelumnya, kescing adalah salah satu penganti pupuk
anorganik yang memiliki kelebihan-kelebihan yang baik, banyak dan menambah
pengetahuan. Jadi menurut praktikan hasil dari pratek seara langsung pembuatan
kascing ini akan menghasilkan pengetahuan yang baru bagi praktiakan, seperti
mengetahui proses pembuatan kascing, cara kerja cacing dan mengetahui berapa
lama yang dibutuhkan dalam pembuatan kascing. Dari hasil data sementara yang
diperoleh dari praktikum ini, maka kami meperkirakan waktu yang diperlukan
dalam pembuatan kescing tergantung pada dekomposisi (cacing) yang diberikan,
semakin banyak cacing yang diberikan maka semakin singkat waktu yang
dibutuhkan.
C.
TUJUAN
1. Untuk
untuk mengetahui teknik pembuatan kescing
2. Untuk
memberikan informasi bahwa selain pupuk
kompos dapat juga menggunakan kascing.
3. Memahirkan
pengalaman belajar dengan praktek secara
langsung di sektor pupuk.
BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DASAR
TEORI
Kascing adalah
kotoran cacing tanah yang berasal dari berbagai jenis bahan organik dan kotoran
hewan. Kascing merupakan pupuk organik yang bermutu, berikut hasil analisis
hara dalam kascing dikemUkakan oleh Damayanti (1993) sebagai berikut.
Sifat kimia dan
unsur hara kascing yang bahan dasarnya limbah rumah tangga dan pasar
KomponenAnalisis
|
Nilai
|
pH (H2O)
C-organik (%)
N-Total (%)
P-Bray (ppm)
P-total/HCL 25% (ppm)
SusunanKation (me/100 g kascing)
Ca2+
Mg2+
K+
Na+
KapasitasTukarKation
Kejenuhanbasa
|
7,1
12,8
1,7
71,0
621,0
29,2
40,9
18,1
1,0
61,3
74,0
|
Selain kandungan
unsur haranya yang baik kascing juga mengandung auksin sehingga baik sekali
untuk pertumbuhan tanaman, kascing digunakan sebagai pupuk organik untuk
mempertahankan/meningkatkan kesuburan tanah. Manfaat pupuk organik bagi tanah
ialah sebagai berikut:
1. Memperbaiki
fisik tanah (struktur, konsistensi, aerasi, daya pegang tanah terhadap air).
2. Memperbaiki
sifat kimia tanah (sumber unsur hara makro, unsur hara mikro, meningkatkan pH
tanah, KTK, dan ketersediaan beberapa unsur hara)
3. Meningkatkan aktivitas mikro organisme tanah
(biologi tanah)
Dibanding bahan
organik lainnya kascing memiliki keistimewaan yaitu menyebarkan bibit cacing
tanah pada areal pertanaman.
CARA APLIKASI PUPUK KASCING
1. Disebar,
Kascing disebar
rata dipermukaan tanah yang telah dicangkul/dibajak
2. Dalam
larikan,
Kascing ditempatkan dalam larikan,
dalam barisan tanaman atau diantara baris
tanaman.
3. Ditugal,
Kascing diletakan dalam lubang tanam
atau di pinggir lubang tanam
Takaran kascing Dapat
disesuaikan dengan takaran bahan organik lainya, sekitar 10-30 ton/ha,
tergantung kepada kesuburan tanahnya. Jika tanahnya telah kaya akan cacing
tanah (pemberian kascing berulang-ulang))takarannya makin dikurangi, dan selanjutnya
tinggal memberikan bahan organikn sajah sebagai makanan cacing yang telah
berkembang dalam tanah.
BAB
III
METODOLOGI
A.
TEMPAT PELAKSANAAN
Praktek
pembuatan kascing kelompok 1 dilaksanakan :
Lokasi : Green Hause
Desa :
Rawa Banteng
Kecamatan : Tambun
Kabupaten : Bekasi
Propinsi : Jawa Barat
B.
WAKTU PELAKSANAAN
Pelaksanaan
praktek pembuatan kascing pada tanggal
08 Maret 2014 sampai selesai..
C.
ALAT DAN BAHAN
1. Alat
a) Parang
b) Karung
c) Keranjang
d) Timbangan
e) Cangkul
f) Alat
tulis
g) Sarung
tangan latek
h) Ember
2. Bahan
a) Kotoran
kerbau
b) Kotoran
Ayam
c) Kedebong
Pisang
d) Air
e) Cacing
D.
CARA PELAKSANAAN
1. Persiapan
Dalam pembuatan kascing
banyak hal yang perlu diperhatikan, oleh karena itu praktikan harus diberi
bimbingan berupa cara pelaksanaan pembuatan kascing, agar dalam melaksanaan
praktek tidak terjadi kesalah. Setelah praktikan memahami apa yang harus mereka
kerjakan maka barulah praktikan dapat dilepas kelapangan untuk melaksanakan
pratek pembuatan kascing.
2. Pembuatam
kascing
a. Mempersiapkan
bahan dan alat
Terlebih dahulu bahan
dan alat yang dibutuhkan haruslah disiapkan sesuai dengan komposisi yang
dibutuhkan. Sepeti kotoran ayam, kotoran kerbau dan kedebong pisang.
b. Menentukan
komposisi bahan
Bahan yang ingin kita
gunakan haruslah memiliki komposisi yang jelas agar kita dapat membuat data
yang dibutuhkan, komposisi bahan :
1. Kotoran
kerbau 10 kg
2. Kotoran
ayam 10 kg
3. Kedebong
pisang 10 kg
4. Air
3 L
5. Cacing
1000 ekor/ 400 gram
Dalam penetuan
komposisi ini, hal yang harus diperhatikan adalah bahan tersebut harus siap
untuk digunakan. Kreteria bahan yang dapat digunakan :
a. Kotoran
yang kita gunakan tidak terlalu menyengat baunya
b. Kotoran
haruslah matang (kotoran yang kering atau tidak terlau lembab/buakn kotoran
yang baru).
c. Kadar
kotorannya rendah
d. Khusus
kedebong pisang ukurannya haruslah relatif kecil agar muda diolah oleh cacing.
c. Pelaksanan
Kotoran kerbau, kotoran
ayam dan kedebong pisang yang telah
ditentukan komposisinya dicampur secara
merata. Setelah tercmpur rata maka harus diberi air sebanya 3 liter atau
secukupnya agar bahan tersebut lembab.
d. tempat penyimpanan bahan
Tempat penyimpanan
bahan harus memiliki kreteria sebagai berikut :
1. Aman
dari hama, seperti ayam, anjing dan lain-lain.(mudah diawasi)
2. Suhu
ruangan
3. Dekat
sumber air
4. Mudah
dijangkau
5. Tidak
terkena cahaya matahari secara langsung
e. Penyelesaian
Setelah bahan
siap untuk di olah maka kita harus menyusun bahan yang tersebut (2 tingkat) ditempat yang telah ditentukan.
Setelah bahan telah tersusun maka pemberian dekomposer (cacing) diberikan
dengan jumlah yang tertentu. Dalam penentuan pemberian dekomposer semakin banya
maka semakin baik karena proses pembuatan kascing akan lebih cepat.
f. Perawatan
bahan praktek
Setelah semua proses
pembuatan kascing telah dilaksanakan maka yang harus kita perhatikan adalah
kelembapan tanah dengan cara mensuruvei
bahan 2 hari sekali. Hal ini harus diperhatikan agar pembuatan kascing ini
sukses, karena jika bahan tersebut kering atau kelembapannya dibawah rata-rata
maka proses pematangan pada kascing akan lambat dan dapat menyebabkan
dekomposer (cacing) akan mati.
DAFTAR PUSTAKA
http://as-juris-perpustakan-fakultaspertania.blogspot.com/2011/02/proses-pembuatan-pupuk-vermikompos.di
akses 13 Maret
http://parnihadipupukkascing.blogspot.com/.
di akses 13 Maret
http://bpthbalinusra.net/inde
13 maret.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur praktikan panjatkan
ke hadirat Tuhan Yanag Maha Esa, karena rahmat dan pertolongan-Nya kepada kita
semua sehingga pelaksanaan praktikum dan
penyusunan laporan ini dapat terlaksana dengan baik tanpa da halangan yang
berarti.
Dalam penyusunan laporan ini banyak
pihak yang terlibat di dalamnya. Oleh karena itu praktikum mengucapkan banyak
terimah kasih kepada :
1. Bpk.
Toto Suryanto,S.P selaku dosen kesuburan tanah.
2. Bpk.
Tobing selaku asisten atau yang mendampingi selama praktikum.
3. Kedua
Orang tua yang senantiasa memberi dukungan baik material maupun moril.
4. Teman
teman yang senantiasa memberi semangat serta dukungan.
Penyusunjuga menyadari
laporann ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami mengharapkan
kritikan serta saran untuk melengkapi dan menyempurnakan laporan ini sehingga
dapar bermanfaat bagi pembaca.
Bekasi,
13 Maret 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
1. COVER
........................................................................................... i
2. KATA
PENGANTAR......................................................................
ii
3. DAFTAR
ISI................................................................................... iii
4. BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................
1
B. Metodologi...................................................................................
2
C. Tujuan..........................................................................................
2
5. BAB
II TINJAUAN PUSTAKA
A. Dasar
Teori..................................................................................
3
6. BAB
III METODOLOGI
A. Tempat
Pelaksanaan....................................................................
5
B. Waktu
Pelaksanaan.....................................................................
5
C. Alat
dan Bahan............................................................................
5
D. Cara
Pelaksanaan........................................................................
6
7. DAFTAR
PUSTAKA...........................................................................
8. LAMPIRAN..........................................................................................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar